nusakini.com--Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo dalam HUT ke-98 Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) di Monas berpesan agar Anggota Damkar melaksanakan tugasnya dengan semangat, disiplin dan siap mengabdi tanpa pamrih. 

“Untuk para anggota damkar saya minta untuk tingkatkan disiplin, kerjasama yang kompak serta tumbuhkan gotong royong, dan mengabdi tanpa pamrih,” kata Tjahjo dalam amanatnya saat melangsungkan upacara peringatan HUT Damkar di Monas Jakarta, Rabu (1/3). 

Ia juga ingin agar para petugas ini terus meningkatkan profesionalisme mereka dalam melayani masyarakat. Meski, Tjahjo paham apa yang menjadi tugas anggota damkar ini adalah pekerjaan mulia. Merek membantu masyarakat yang terkena musibah dan pertaruhkan nyawanya. 

• Dinas Damkar Makassar Raih Penghargaan 3 Tahun Berturut-Turut
• Mendagri : Minimal Satu Kecamatan Padat Penduduk Punya Satuan Damkar
• Mendagri Dijadwalkan Jadi Inspektur Upacara HUT Damkar ke-98

Untuk itu, Kemendagri mulai tahun ini, kata Tjahjo akan mulai memberikan pendidikan dan pelatihan kepada petugas damkar. Mereka akan disekolahkan agar kualitas dan kemampuan mereka lebih baik. Semangat anggota damkar ini juga diminta terus ditingkatkan saat bertugas. 

“Kami minta Dirjen Adwil (Administrasi Kewilayahan) Kemendagri, khsusnya Direktur Damkar untuk terus tingkatkan kualitas seluruh anggota damkar. Setiap kabupaten/kota harus memiliki satuan damkar, begitu juga sarana dan prasarana pendukung lainnya,” tambah dia. 

Kalau untuk di kota-kota besar, Tjahjo menambahkan, dalam satu kecamatan ada 1 mobil pemadam kebakaran, ditambah dengan ambulan. Tentunya, didukung dengan satuan anggota damkar berkualitas yang siap kerja sampai 24 jam setiap harinya. 

Untuk menunjang hal tersebut, ia meminta agar kepala daerah lebih memperhatikan gaji para petugas damkar. Provinsi DKI Jakarta harus memberikan contoh kepada daerah lain untuk memerhatikan hal ini, mulai dari gaji dan tunjangan lainnya untuk keluarga mereka. 

“Kami minta Pemda DKI khususnya, untuk keluarga di anggota damkar, anak-anaknya dan istrinya punya kartu sehat dan kartu pintar, supaya mereka tidak pikirkan kembali anak-anaknya sekolahnya,” tambah Tjahjo.(p/ab)